PENGINTEGRASIAN FAKTOR-FAKTOR TERAPEUTIK
Kajian tentang
faktor-faktor terapeutik dalam terapi kelompok diawali dengan rasional
bahwa gambaran tentang faktor-faktor ini akan mengarah pada pengembangan
panduan yang sistematik bagi para terapis dalam menentukan taktik dan
strategi yang akan dipergunakannya. Paparan tentang faktor-faktor
terapeutik pada Bab 1 bersifat komprehensif tetapi tidak dalam bentuk
yang dapat diaplikasikan secara klinis. Penyebabnya adalah demi
kejelasan, faktor-faktor tersebut disajikan sebagai entitas yang
terpisah-pisah, padahal sesungguhnya mereka saling terkait dan
tergantung satu dengan lainnya.
Pentingnya berbagai faktor
terapeutik tersebut tergantung pada jenis terapi kelompok yang
dipraktekkan. Kelompok-kelompok dengan populasi klinis yang berbeda-beda
dan tujuan terapi yang bervariasi (misalnya kelompok pasien rawat jalan
jangka panjang, kelompok pasien rawat inap, kelompok berobat jalan,
kelompok pembentukan perilaku) mungkin akan menekankan rumpun factor
terapeutik yang berbeda. Faktor-faktor terapeutik tertentu penting pada
tahap tertentu, sedangkan factor lainnya menonjol pada tahap yang
berbeda. Bahkan dalam kelompok yang sama, pasien yang berbeda mungkin
mendapatkan faedah dari factor terapeutik yang berbeda pula, tergantung
pada kebutuhannya, keterampilan sosialnya, struktur karakternya.
Faktor-faktor
tertentu tidak selalu merupakan mekanisme perubahan yang independent
melainkan berfungsi sebagai persyaratan untuk perubahan. Misalnya,
“instillation of hope” dapat berfungsi terutama untuk mencegah mudah
patah semangat dan untuk mempertahankan pasien di dalam kelompok hingga
kekuatan lain yang lebih besar mengambil perannya. kohesivitas, yaitu
perasaan menjadi anggota kelompok yang bermakna, bagi pasien-pasien
tertentu, mungkin merupakan kendaraan utama untuk mencapai perubahan;
sedangkan bagi pasien lainnya, kohesivitas penting untuk mendapatkan
rasa aman dan dukungan yang memungkinkannya mengeksplorasi dirinya
sendiri, mendapatkan umpan balik interpersonal, dan bereksperimen dengan
perilaku baru.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa potensi
komparatif dari factor-faktor terapeutik itu merupakan pertanyaan yang
kompleks. Faktor yang berbeda mempunyai nilai yang berbeda bagi kelompok
terapi yang berbeda, bagi kelompok yang sama pada tingkat perkembangan
yang berbeda, dan bagi pasien yang berbeda dalam satu kelompok yang
sama, tergantung pada kebutuhan dan kekuatan masing-masing individu.
Namun demikian, secara keseluruhan, sebagian besar bukti penelitian
menunjukkan bahwa interaksi interpersonal dan eksplorasi (yang mencakup
catharsis dan pemahaman diri) dan group kohesivitas merupakan hasil dari
terapi kelompok jangka panjang yang efektif, dan terapis kelompok yang
efektif harus mengarahkan upayanya pada pengembangan sumber-sumber daya
terapeutik ini secara maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar